Sistem projeksi isometrik adalah cara paling sederhana untuk menggambar objek tiga dimensi dalam media dua dimensi. Di tutorial ini saya akan menunjukkan konsep dasar praktek penggunaannya dalam pembuatan teks tiga dimensi menggunakan Adobe Illustrator.
Berikut adalah hasil yang akan kita peroleh.

Untuk mempermudah pembuatan guide untuk proyeksi isometrik terlebih dahulu kita perlu mengatur setting Preferences Illustrator. Tekan Ctrl + K untuk membuka kotak dialog Preferences. Di pilihan General ubah Keyboard Increment ke 1 cm.

Sebelum membuat tampilan tiga dimensinya, untuk mempermudah kita mulai dengan membuat tampilan teks dalam dua dimensi. Langkah awal kita akan membuat guide. Buat garis vertikal lalu tekan Alt + Panah Kiri untuk menduplikasinya. Tekan Ctrl + D untuk mengulangi proses duplikasi. Lakukan terus hingga kita peroleh cukup banyak garis.


Seleksi semua garis lalu tekan Ctrl + C dan Ctrl + F untuk menduplikasinya. Putar garis 90°.

Seleksi semua garis. Klik View > Guides > Make Guides (Ctrl + 5) untuk mengubah garis-garis tadi menjadi guide.

Kita mulai dengan membuat huruf T. Untuk ukurannya, kita gunakan proporsi standar 5:3. Di sini saya buat huruf T seperti di bawah.

Di bawah untuk huruf Y. Masih dengan proporsi yang sama, 5:3.

Di bawah adalah tampilan seluruh huruf.

Setelah selesai mendesain huruf, berikutnya adalah mempersiapkan grid isometrik. Buat layer baru khusus untuk menyimpan grid isometrik. Aktifkan tool Line lalu klik sekali pada kanvas. Gunakan sudut 30°.

Tekan Alt + Panah Kanan untuk menduplikasi garis lalu tekan Ctrl + D untuk mengulangi proses duplikasi tadi.


Di bawah adalah tampilan garis yang diperoleh. Pastikan tinggi garis melebihi ukuran kanvas.

Seleksi semua garis, klik kanan dan pilih Reflect. Pilih Vertical dan klik Copy.


Seleksi semua garis lalu tekan Ctrl + 5 untuk mengubahnya menjadi Guides.

Untuk mempermudah proses menggambar selanjutnya, pastikan untuk mengaktifkan Snap to Point dari menu View.

Jika Guides yang diperoleh sulit dilihat Anda bisa mengubah warnanya melalui kotak dialog Preferences (Ctrl + K).

Sebelum maju ke projek tipografi mari kita mulai dengan belajar menggambar balok sederhana. Gunakan tool Persegi untuk membuat sebuah persegi empat.

Aktifkan tool Direct Selection lalu geser titik-titik ujungnya satu per satu hingga menempel pada bidang.

Ulangi proses ini untuk membuat sisi yang lain.

Saya temukan bahwa penggunaan Guide di Illustrator tidak begitu akurat. Illustrator entah kenapa tidak memiliki fitur Snap to Guide tapi hanya Snap to Point. Ini membuat titik Anda mungkin sekali menempel secara tidak tepat. Anda bisa melihatnya pada titik yang ditandai di bawah.

Untuk memperbaikinya, Anda perlu men-zoom gambar ke tampilan maksimal lalu menggeser titik tersebut secara manual ke posisi sebenarnya.


Setelah memahami teknik dasar menggambar isometrik barulah kita masuk ke proses menggambar teks. Gambar bagian depan huruf T dengan proporsi sama dengan sketsa yang kita buat di Langkah 5.

Berikutnya menggambar sisi teks.


Lakukan proses ini pada huruf-huruf yang lain.

Anda bisa berhenti di sini dan memberikan warna pada huruf.

Di bawah adalah tampilan hitam putih.

Kita akan melanjutkan menambah Stroke di sekeliling teks. Efek ini biasa digunakan dalam gambar karakter kartun. Duplikasi semua huruf dan sembunyikan teks asli. Caranya dengan seleksi semua huruf lalu tekan Ctrl + A. Buat layer baru lalu tekan Ctrl + F. Klik ikon mata di depan layer huruf yang asli.
Seleksi huruf T lalu gabungkan dengan klik Unite di Pathfinder.

Hapus garis tambahan yang mungkin dihasilkan proses ini.


Ulangi proses yang sama pada huruf-huruf yang lain.

Ini adalah hasil yang diperoleh.

Kosongkan Fill lalu naikkan Weight Stroke hingga 3 pt.

Munculkan kembali teks asli.

Sepintas terlihat bagus tapi jika dilihat lebih dekat ada beberapa detail yang tidak logis. Salah satunya adalah garis Stroke menutupi huruf. Untuk memperbaikinya geser layer Stroke ke belakang huruf.

Mungkin sekali sebagian Stroke masih menutupi teks.

Untuk memperbaikinya, Anda perlu mengatur posisi huruf agar yang di depan berada di posisi lebih atas.

Ini adalah hasil yang kita peroleh. Semoga tutorial sederhana ini membantu Anda memahami cara menggambar dengan metode isometrik.
Preview
Berikut adalah hasil yang akan kita peroleh.

Detail Tutorial
- Tingkat Kesulitan: Pemula, Menengah
- Software yang Digunakan: Adobe Illustrator
- Teknik yang Dipelajari: Projeksi Isometrik, Pembuatan Guide, Editing Shape, Dasar Tipografi
- Lama Pengerjaan: 45 menit
Tutorial
Langkah 1: Mengatur Preference Illustrator
Untuk mempermudah pembuatan guide untuk proyeksi isometrik terlebih dahulu kita perlu mengatur setting Preferences Illustrator. Tekan Ctrl + K untuk membuka kotak dialog Preferences. Di pilihan General ubah Keyboard Increment ke 1 cm.

Langkah 2: Membuat Bentuk Dasar Teks
Sebelum membuat tampilan tiga dimensinya, untuk mempermudah kita mulai dengan membuat tampilan teks dalam dua dimensi. Langkah awal kita akan membuat guide. Buat garis vertikal lalu tekan Alt + Panah Kiri untuk menduplikasinya. Tekan Ctrl + D untuk mengulangi proses duplikasi. Lakukan terus hingga kita peroleh cukup banyak garis.


Langkah 3
Seleksi semua garis lalu tekan Ctrl + C dan Ctrl + F untuk menduplikasinya. Putar garis 90°.

Langkah 4
Seleksi semua garis. Klik View > Guides > Make Guides (Ctrl + 5) untuk mengubah garis-garis tadi menjadi guide.

Langkah 5
Kita mulai dengan membuat huruf T. Untuk ukurannya, kita gunakan proporsi standar 5:3. Di sini saya buat huruf T seperti di bawah.

Langkah 6
Di bawah untuk huruf Y. Masih dengan proporsi yang sama, 5:3.

Langkah 7
Di bawah adalah tampilan seluruh huruf.

Langkah 8: Membuat Grid Isometrik
Setelah selesai mendesain huruf, berikutnya adalah mempersiapkan grid isometrik. Buat layer baru khusus untuk menyimpan grid isometrik. Aktifkan tool Line lalu klik sekali pada kanvas. Gunakan sudut 30°.

Langkah 9
Tekan Alt + Panah Kanan untuk menduplikasi garis lalu tekan Ctrl + D untuk mengulangi proses duplikasi tadi.


Di bawah adalah tampilan garis yang diperoleh. Pastikan tinggi garis melebihi ukuran kanvas.

Langkah 10
Seleksi semua garis, klik kanan dan pilih Reflect. Pilih Vertical dan klik Copy.


Langkah 11
Seleksi semua garis lalu tekan Ctrl + 5 untuk mengubahnya menjadi Guides.

Langkah 12
Untuk mempermudah proses menggambar selanjutnya, pastikan untuk mengaktifkan Snap to Point dari menu View.

Langkah 13
Jika Guides yang diperoleh sulit dilihat Anda bisa mengubah warnanya melalui kotak dialog Preferences (Ctrl + K).

Langkah 14: Belajar Membuat Balok Isometrik
Sebelum maju ke projek tipografi mari kita mulai dengan belajar menggambar balok sederhana. Gunakan tool Persegi untuk membuat sebuah persegi empat.

Langkah 15
Aktifkan tool Direct Selection lalu geser titik-titik ujungnya satu per satu hingga menempel pada bidang.

Langkah 16
Ulangi proses ini untuk membuat sisi yang lain.

Langkah 17
Saya temukan bahwa penggunaan Guide di Illustrator tidak begitu akurat. Illustrator entah kenapa tidak memiliki fitur Snap to Guide tapi hanya Snap to Point. Ini membuat titik Anda mungkin sekali menempel secara tidak tepat. Anda bisa melihatnya pada titik yang ditandai di bawah.

Langkah 18
Untuk memperbaikinya, Anda perlu men-zoom gambar ke tampilan maksimal lalu menggeser titik tersebut secara manual ke posisi sebenarnya.


Langkah 19: Menggambar Teks Tiga Dimensi
Setelah memahami teknik dasar menggambar isometrik barulah kita masuk ke proses menggambar teks. Gambar bagian depan huruf T dengan proporsi sama dengan sketsa yang kita buat di Langkah 5.

Langkah 20
Berikutnya menggambar sisi teks.


Langkah 21
Lakukan proses ini pada huruf-huruf yang lain.

Langkah 22
Anda bisa berhenti di sini dan memberikan warna pada huruf.

Di bawah adalah tampilan hitam putih.

Langkah 23
Kita akan melanjutkan menambah Stroke di sekeliling teks. Efek ini biasa digunakan dalam gambar karakter kartun. Duplikasi semua huruf dan sembunyikan teks asli. Caranya dengan seleksi semua huruf lalu tekan Ctrl + A. Buat layer baru lalu tekan Ctrl + F. Klik ikon mata di depan layer huruf yang asli.
Seleksi huruf T lalu gabungkan dengan klik Unite di Pathfinder.

Langkah 24
Hapus garis tambahan yang mungkin dihasilkan proses ini.


Langkah 25
Ulangi proses yang sama pada huruf-huruf yang lain.

Langkah 26
Ini adalah hasil yang diperoleh.

Langkah 27
Kosongkan Fill lalu naikkan Weight Stroke hingga 3 pt.

Langkah 28
Munculkan kembali teks asli.

Langkah 29
Sepintas terlihat bagus tapi jika dilihat lebih dekat ada beberapa detail yang tidak logis. Salah satunya adalah garis Stroke menutupi huruf. Untuk memperbaikinya geser layer Stroke ke belakang huruf.

Langkah 30
Mungkin sekali sebagian Stroke masih menutupi teks.

Langkah 31
Untuk memperbaikinya, Anda perlu mengatur posisi huruf agar yang di depan berada di posisi lebih atas.

Hasil Akhir
Ini adalah hasil yang kita peroleh. Semoga tutorial sederhana ini membantu Anda memahami cara menggambar dengan metode isometrik.
